Penyamaan Persepsi Model Pengelolaan Desa Wisata Laksana Bersama Kuliah Kerja Lapangan Prodi Ekonomi Pembangunan Unisba

  • Beranda
  • Berita
  • Penyamaan Persepsi Model Pengelolaan Desa Wisata Laksana Bersama Kuliah Kerja Lapangan Prodi Ekonomi Pembangunan Unisba

Desa Laksana merupakan satu dari sepuluh desa tujuan wisata di Kabupaten Bandung. Di Desa Laksana ditemukan beragam objek wisata yang menjadi daya tarik pengunjung datang ke  Desa Laksana. Adapun ragam objek wisata yang dapat dinikmati oleh para wisatawan yaitu  Kawah Kamojang yang sangat eksotis, karena wisatawan tidak hanya dapat menikmati semburan kawah di setiap sudut kawasan kawah tetapi juga spot-spot yang menarik bagi pengunjung diantaranya jembatan gantung yang cukup panjang dan menantang adrenalin, sauna alami yang bisa dinikmati secara gratis, pijat air panas serta semburan uap panas yang membentuk nada kereta api. Selain kawah, di Desa Laksana juga ada agrowisata yang menjadi taman edukasi bagi para pengunjung terutama bagi orang tua yang ingin mengenalkan beragam sayuran serta cara bercocok tanam kepada putra putrinya serta kawasan ecopark, hutan pinus dan pemandian air panas. Di samping wisata alam, di Desa Laksana juga dapat dinikmati wisata seni seperti Kesenian Karinding, terbangan, jimbe, keybord yang dipadukan dengan alat musik lainnya sehingga terpadu menjadi alunan musik yang sangat indah serta marawis yang dilantunkan dalam Bahasa Sunda. Namun demikian, potensi yang sangat luar biasa di Desa Laksana belum terkelola secara optimal dikarenakan masih adanya perbedaan persepsi diantara para pemangku kepentingan desa. Dari hasil rembuk desa yang dihadiri aparat desa, kepala dusun, perwakilan Kelompok Wanita Tani, Ketua Bumdes, LPM, Ketua Desa Wisata, Pelaku Usaha, Babinsa, Linmas dan Dosen Pendamping KKL teridentifikasi akar permasalahan dalam pengelolaan Desa Wisata Laksana selain masalah promosi juga masalah komunikasi, sosialisasi dan edukasi.  Terkait pemahaman para pemangku kepentingan tentang Desa Wisata sudah sangat baik, serta pihak-pihak yang harus terlibat dalam pengelolaan Desa Wisata juga sudah teridentifikasi secara baik, serta upaya yang harus dilakukan dalam pengelolaan Desa Wisata sudah teridentifikasi baik. Namun, para pemangku kepentingan mengaku belum paham arah dan pengembangan Desa Wisata Laksana di masa yang akan datang. Dengan kata lain, instrumen-instrumen kepariwisataan yang ada di Desa Laksana belum berpadu dan sinergi membentuk ekosistem pariwisata di Desa Laksana.

Oleh karena itu, Prodi Ekonomi Pembangunan Unisba hadir untuk menjembatani masalah komunikasi diantara para pemangku kepentingan yang ada di Desa Laksana. Prodi Ekonomi Pembangunan Unisba memiliki focus pada pembangunan ekonomi local dan keuangan Islam berkelanjutan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan kompetensi mahasiswa di bidang Pembangunan Ekonomi Local, Prodi Ekonomi Pembangunan secara berkesinambungan membawa mahasiswa ke desa dalam bentuk kuliah kerja lapangan (KKL) guna melatih kepekaan mahasiswa untuk memotret potensi, memetakan permasalahan serta memberi solusi alternatif atas persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat desa. Kegiatan KKL tahun ini diselenggarakan di Desa Laksana dengan membawa 71 mahasiswa dan 8 dosen pendamping. Kegiatan diselengarakan dari tanggal 27 November – 02 Desember 2023. Kegiatan KKL diawali dengan kegiatan Rembuk Desa dengan mengusung tema “Identifikasi Penyamaan Persepsi dalam Pengelolaan Desa Wisata”.  Lebih lanjut mahasiswa melakukan pemetaan objek wisata di Dusun Sangkan, Dusun Garung, Dusun Pasir Uni dan Dusun Kamojang, serta membuat konten media sosial guna membantu branding objek wisata di setiap dusun yang ada di Desa Laksana. Temuan mahasiswa akan diramu dan menjadi masukan bagi desa dalam pengembangan desa wisata Laksana. Harapannya potensi-potensi yang ada di dusun dapat dikembangkan sehingga kegiatan wisata di Desa Laksana tidak hanya sampai di Dusun Kamojang tetapi menjadi paket wisata ke dusun-dusun di Desa Laksana. Efeknya akan terjadi pemerataan keberdayaan Masyarakat, tidak hanya di Kawasan kawah kamojang tetapi juga ke dusun-dusun lainnya. Peket wisata Desa Laksana akan semakin seru karena saat ini di Desa Laksana sedang dikembangkan Kampus Sunda yang akan menjadi full attraction berikutnya di Desa Laksana. Oleh karena itu, untuk membangun ekosistem desa wisata Laksana perlu sinergi  berkelanjutan antar semua pelaku kepentingan termasuk perguruan tinggi dan media.

 

[Dr. Ima Amaliah, SE.,MSi – Ketua Prodi Ekonomi Pembangunan Unisba]

 

Translate »