KOMHUMAS-Unisba menggelar wisuda secara hybrid yakni perpaduan luring dan daring. Hal ini juga menjawab masih tingginya antusiasme lulusan terhadap pelaksanaan wisuda luring meski sebagian memilih daring.
Sebanyak 1.265 orang wisudawan terdiri dari doktor, magister, profesi dan sarjana gelombang 1 tahun akademik 2021-2022 dibagi dalam empat sesi pelantikan yakni Sabtu-Minggu (26-27/03). Setiap dua sesi dilaksanakan dalam satu hari. Pelantikan secara luring dilaksanakan di Aula Unisba, sedangkan daring melalu Zoom Meeting.
Pelaksanaan wisuda dengan protokol kesehatan yang ketat, serta telah memperoleh izin dari Satgas Covid-19 baik ditingkat Kecamatan maupun Kota Bandung. Para wisudawan maupun pendamping yang hadir secara luring diharuskan sudah melakukan vaksinasi minimal dua kali dan dalam keadaan sehat. Bagi yang komorbid, diharuskan melampirkan surat keterangan dari dokter.
Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H., mengatakan, meski pada wisuda kali ini masih dilaksanakan secara hybrid dan terbatas, tidak mengurangi kehidmatan prosesi wisuda meski suasana hati bahagia hanya dirasakan kalangan terbatas.
“Sorak sorai dan arak-arakan yang biasanya menghiasi jalan tamansari tidak lagi terlihat. Sungguh kita mengharapkan suasana seperti dulu lagi,” ungkapnya.
Kepada lulusan Rektor berpesan, untuk terus mengembangkan diri karena waktu belajar untuk menimba ilmu di kampus belum cukup menjadikan manusia yang paripurna.
“Saudara harus sudah siap menjadi pembelajaran sepanjang hayat. Spirit mujahid dapat menjadi bekal agar saudara tidak mudah menyerah untuk menghadapi masa depan yang tentu saja menjadi milik saudara, oleh karena itu desainlah masa depan tersebut ,” ujarnya.
Masa depan dengan segala dinamika perubahannya kata Rektor, harus dapat diantisipasi oleh wisudawan melalui penyiapan kemampuan membaca dan bepikir futuristik. Apapun perubahan yang terjadi dan yang akan terjadi harus diikuti dengan kemampuan cara pandang yang holistik dan tepat sehingga mampu melahirkan solusi alternatif yang sesuai dengan visi dan keyakinan bahwa Islam selalu mampu menjawab persoalan-persoalan keumatan kapan pun dan di manapun.
Rektor berharap, wisudawan mampu mengasah kemampuan teknologi informasi dan data dalam banyak sektor agar dapat mengambil manfaatnya. Terutama di masa 20 tahun ke depan, diyakini teknologi infromasi akan semakin berkembang
dan tetap masih ada yang mungkin banyak profesi yang akan sirna.
“Satu-satunya cara untuk menghadapinya adalah harus tetap memasang antena sensitifitas dan selalu mengembangkan diri. Jemputlah masa depan dengan suka cita, karenanya janganlah lelah untuk terus belajar karena ilmu Allah itu tidak bertepi,” terangnya.
Lebih lanjut Rektor berpesan agar jangan pernah remehkan kebaikan meskipun kecil karena bisa saja itu akan berdampak dahsyat di masa yang akan datang, begitupun dengan keburukan kecil yang menjadi kebiasaan.
Selain itu tambahnya, berbagai tantangan teknologi janganlah dijadikan hambatan akan tetapi jadikanlah sebagai peluang untuk menyongsong masa depan tersebut. “Apabila ini dapat diatasi Insya Allah kehidupan saudara akan sejahtera tanpa melupakan mempersiapkan diri mencari bekal akhirat,” tuturnya.
Pada wisuda kali ini, jumlah lulusan yang dilantik tersebut terdiri dari Doktor 17 wisudawan, Magister 120 wisudawan, Program Studi Program Profesi Insinyur 8 wisudawan, Program Studi P3D 31 wisudawan, Sarjana 1.091 wisudawan. Lulusan terbaik dengan IPK tertinggi diraih oleh Farid Risqullah Fargiana dari Prodi Matematika FMIPA dengan IPK 3,98, sedangkan lulusan tercepat adalah Fadilla Naila Diafarani dari Prodi Manajemen FEB dalam waktu 3 tahun 4 bulan 11 hari, disamping itu lulusan termuda yaitu Rezza Oktaviani dari Profi Ilmu Komunikasi Fikom dalam usia 20 tahun 04 bulan 26 hari. ***